Today's Note

Tuangkan Isi Hatimu, Pikiranmu, Benakmu, Keinginanmu, Kenanganmu Dalam Tulisan, Karena S'mua Itu Tidak Bisa Kembali Lagi Untuk Kedua Kali.....

Sabtu, 16 Juli 2011

PENGARUH MOBILITAS TENAGA KERJA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I
LATAR BELAKANG


Globalisasi, yaitu suatu proses untuk mengglobal, penyebaran sesuatu keseluruh dunia. Globalisasi membawa banyak sekali pengaruh, baik itu yang membangun ataupun sebaliknya, pengaruh itu menyebar di semua sektor kehidupan, budaya, sosial, ekonomi, pendidikan, teknologi dan sebagainya. Penyebaran tersebut terjadi melalui berbagai media baik langsung maupun tidak langsung. Batas antar negara akan makin menyempit, akan makin berkembang area-area bebas. Adanya globalisasi akan membawa perubahan terhadap konsep ruang dan waktu yang biasa disebut Time-space Compression.
Di sini, yang akan kita bahas adalah globalisasi ekonomi, yaitu tentang pengaruh globalisasi terhadap perpindahan faktor produksi khususnya tenaga kerja. Dengan adanya globalisasi, bukan hanya komoditas yang bersifat mobile, tetapi juga faktor produksinya. Dalam dunia modern, bisa dikatakan bahwa setiap negara mengenakan pembatasan-pembatasan imigrasi. Karena itu, mobilitas tenaga kerja kurang lazim dalam kenyataan dibandingkan dengan mobilitas modal. Namun, mobilitas tenaga kerja juga tetap penting.
Batas-batas antar negara yang makin menyempit menyebabkan makin bebasnya bentuk kerjasama yang dibuat oleh negara-negara guna meningkatkan efisiensi. Sehingga tidak aneh jika sekarang ini marak dibentuknya area-area bebas (seperti AFTA,MEE, dsb). Antar negara-negara anggotanya sudah seharusnya menepati regulasi yang telah dibuat. Bentuk-bentuk kerjasamanya bisa dalam bentuk penghilangan tarif impor atau sagala macam bentuk proteksi lainnya. Juga dengan makin bebasnya tenaga kerja dari suatu negara masuk ke negara lainnya dan dapat bekerja di negara tersebut.
Sekarang ini, komoditas ekspor negara dengan banyak penduduk seperti Indonesia bukan hanya dalam bentuk barang, tetapi juga tenaga kerja, ekspor tenaga kerja baik itu tenaga kerja terdidik, ataupun terlatih cukup memberikan pengaruh bagi suatu negara. Tidak bisa dipungkiri, sebagai contohnya, TKI (Tenaga Kerja Indonesia dan TKW (Tenaga Kerja Wanita) yang dikirimkan ke negara-negara seperti Malaysia, Brunei dan lainnya, turut menyokong peningkatan cadangan devisa Indonesia, selain itu juga membantu mengurangi tingkat pengangguran di dalam negeri. Bisa dikatakan bahwa mobilitas tenaga kerja mempengaruhi perekonomian suatu negara.




BAB II
RUMUSAN MASALAH


Seperti yang telah dijelaskan, globalisasi memiliki pengaruh terhadap berbagai sektor kehidupan. Salah satunya adalah globalisasi ekonomi, di mana hubungan di bidang ekonomi antar negara akan makin erat dan bebas.
Globalisasi menyebabkan timbulnya perdagangan bebas antar negara, selanjutnya negara-negara di dunia membentuk kelompok-kelompok, baik itu regional (seperti AFTA, MEE, NAFTA) maupun bilateral, atau juga internasional. Sehingga mobilitas yang terjadi secara bebas dengan menghilangkan hambatan-hambatan dalam perdagangan tersebut tidak hanya pada komoditas dalam bentuk produk, tetapi juga faktor produksi khususnya tenaga kerja juga akan mengalami mobilitas.
Dengan makin mobile nya tenaga kerja, serta makin banyaknya tenaga kerja dari Indonesia yang terserap di pasar tenaga kerja dunia, maka akan mengurangi tingkat pengangguran di dalam negeri, serta meningkatkan cadangan devisa Indonesia sendiri.




BAB III
KERANGKA TEORI


1. Teori Globalisasi
Istilah globalisasi pada permulaannya dipakai oleh Theodore Levitt (1985), kata tersebut ditujukan pada politik dan ekonomi, khususnya politik perdagangan bebas dan transaksi keuangan. Permulaan globalisasi berawal dari revolusi elektronik yang menyebabkan akselerasi komunikasi, transportasi, produksi, dan juga informasi. Globalisasi sendiri berbasis pada teori invisible hand Adam Smith, di mana semua diserahkan kepada mekanisme pasar, dengan intervensi dari pemerintah yang seminimum mungkin.
Ada perbedaan pengertian tentang globalisasi itu sendiri dari beberapa tokoh:
• Globalisasi adalah suatu proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang terjelma di dalam kesadaran orang masing-masing.(Malcom Waters)
• Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi ke dalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.(Emmanuel Ritcher)
• Globalisasi memiliki dimensi ideologi (kapitalisme dan pasar bebas) dan teknologi (teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.(Thomas L. Friedman
• Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara negara-negara di dunia dalam hal perdagangan dan keuangan.(Princenton N. Lymann)
• Demokrasi bukan hanya dalam hal perdagangan dan ekonomi, tetapi juga mencakup globalisasi institusi-institusi demokratis , pembangunan sosial, hak asasi manusia, dan pergerakan wanita.(Leonor Briones)
Bisa disimpulkan, bahwa globalisasi adalah suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga akan sulit untuk difilter ataupun untuk dikontrol.


2. Teori Labour Movement
Bukan hanya produk yang bisa mengalami mobilisasi, tetapi juga dengan faktor produksinya. Faktor produksi bisa berupa modal dan tenaga kerja, berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai perpindahan faktor produksi yang berupa tenaga kerja.
Diasumsikan tenaga kerja mampu berpindah-pindah antara dua negara. Mereka akan pindah dari domestik ke Asing. Adanya perpindahan tersebut akan menyebabkan penurunan jumlah angkatan kerja di domestik, sehingga akan menaikkan upah riil di domestik, sedangkan di asing terjadi peningkatan angkatan kerja, sehingga terjadi penurunan upah riil.jika tidak ada hambatan apapun dalam perpindahan tenaga kerja, proses ini akan berlangsung hingga terjadi persamaan produk marginal tenaga kerja di kedua negara.




Berdasarkan grafik di atas, sumbu horizontal menunjukkan jumlah angkatan kerja dunia. Jumlah pekerja di domestik diukur dari kiri, dan jumlah pekerja di asing diukur dari kanan. Sumbu vertikal menunjukkan produk marginal tenaga kerja di tiap negara. Pada awalnya, diasumsikan, ada sejumlah OL1 di domestik dan L1O* pekerja di asing. Dengan alokasi seperti itu tingkat upah riil akan lebih rendah di domestik (titik C) daripada di asing (titik B). Jika para pekerja dapat dengan bebas berpindah ke negara mana saja yang menawarkan upah riil yang lebih tinggi, mereka akan berpindah dari domestik ke asing sampai tingkat upah riil di kedua negara menjadi sama. Sehingga distribusi dari angkatan kerja dunia akan menjadi OL2 pekerja di domestik dan L2O* pekerja di asing (titik A).
Perpindahan tersebut akan mengarah pada konvergensi (penyamaan) tingkat upah riil, di mana akan terjadi kenaikan di domestik dan penurunan di asing. Perpindahan tersebut juga akan meningkatkan output dunia secara keseluruhan. Output di asing akan naik sebesar daerah yang terletak di bawah kurva produk marginal dari L1 ke L2, sementara output domestik akan turun sebesar daerah yang sama yang terletak di bawah kurva produk marginal. Gain atau hasil di asing akan lebih besar dari kerugian domestik (bidang ABC). Sementara itu, mereka yang pada awalnya bekerja di domestik menerima upah riil yang lebih tinggi, tetapi mereka yang pada awalnya bekerja di asing akan menerima upah riil yang lebih rendah. Para pemilik tanah di asing akan mendapatkan keuntungan dari penawaran tenaga kerja yang lebih besar, tetapi pemilik tanah di domestik akan merugi. Oleh karena itu, mobilitas tenaga kerja pada prakteknya akan merugikan beberapa pihak, meskipun pada prinsipnya akan memperbaiki keadaan semua pihak.
3. Teori Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan atau masyarakat, yang dalam statistik disebutkan bahwa tenaga kerja adalah penduduk berusia 15 tahun ke atas. Tenaga kerja merupakan sisi supply dari sisi pembangunan, permintaan tenaga kerja ditentukan oleh permintaan terhadap produk yang dihasilkan. Sebagai penjelasnya, contoh, ketika pada tahun 1980an terjadi booming ekspor produk manufaktur, dan juga non migas, permintaan akan tenaga kerja mengalami peningkatan, dengan peningkatan partisipasi tenaga kerja, permintaan akan meningkat, dan upah juga akan meningkat. Tenaga kerja merupakan sumber daya dalam faktor produksi. Biasanya, pada negara berkembang seperti Indonesia, tenaga kerja merupakan faktor endouwment (berlimpah), sehingga dengan jumlahnya yang melimpah, di negara berkembang upah tenaga kerja cenderung rendah.
4. Teori Migrasi
Dasar dari teori migrasi adalah model ketenagakerjaan yang diformulasikan oleh Profesor W. Arthur lewis pada tahun 1954. Teori tersebut selanjutnya dikembangkan oleh Profesor John Fei dan Gustav Ranis dan mengarah ke studi pembangunan ekonomi (Lewis-Fei-Ranis Model). Menurut model tersebut, terdapat supply tenaga kerja berlebih pada negara berkembang yang memiliki produktivitas yang cukup rendah, sementara pada sektor industri perkotaannya memiliki produktivitas yang tinggi. Model tersebut memfokuskan pada proses transfer tenaga kerja dari sektor tradisional ke sektor modern dan pertumbuhan kesempatan kerja di sektor modern yang diakibatkan oleh ekspansi produksi di sektor modern (Todaro, M.P., 1977). Migrasi dianggap sebagai equilibrating mechanism yang menjurus pada keseimbangan pada sektor subsisten dengan sektor modern. (Fei dan Ranis, 1961).






BAB IV
PENGARUH MOBILITAS TENAGA KERJA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA


A. Globalisasi
Globalisasi berasal dari kata global yang berarti universal, globalisasi berarti adanya suatu proses untuk mengglobal. Globalisasi ditunjukkan dengan semakin bebasnya hubungan dan keterkaitan antar negara-negara di dunia, adanya saling ketergantungan dengan pertumbuhan perdagangan internasional. Perusahaan multinasional/multinational corporation (MNC) makin berpengaruh, serta organisasi-organisasi yang bergerak di bidang perdagangan seperti WTO (World Trade Organization) juga makin mendominasi. Tidak ada definisi yang baku atau standar mengenai globalisasi, tetapi sacara sederhana globalisasi ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses dimana semakin banyak negara yang terlibat dalam kegiatan ekonomi dunia. Pada kenyataannya, globalisasi merupakan bentuk baru imperialisme dengan bersenjatakan standardisasi internasional. Ada perubahan konsep ruang dan waktu (Time-space Compression) dan ada peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan di media massa serta elektronik, di mana budaya dapat dengan mudah menyebar baik itu melalui media-media seperti yang sudah disebutkan maupun melalui perpindahan manusianya secara langsung, yaitu melalui tourism, di mana pendatang biasanya akan menyebarkan secara tidak langsung maupun langsung budaya aslinya di suatu tempat tertentu.
Semakin mengglobalnya suatu negara di dalam perekonomian dunia dapat dilihat, misalnya dari peningkatan perdagangan internasionalnya yang tercerminkan antara lain pada peningkatan pangsa ekspornya di pasar global dan peningkatan rasio impor terhadap PDB-nya. Globalisasi akan menciptakan suatu sistem perdagangan bebas.
Terbentuknya lembaga-lembaga seperti WTO dan semacam itu makin mendorong bebasnya sistem perdagangan, di mana organisasi semacam itu biasanya mengatur regulasi yang menyebabkan hambatan dalam kerjasama misalnya perdagangan semakin diminimumkan. Begitu juga dengan perpindahan tenaga kerja dari negara satu ke negara lainnya yang menjalin kerjasama, syarat-syarat untuk memasuki suatu negara dapat dipermudah. Untuk yang lebih jelasnya akan dijelaskan pada sub bab selanjutnya.


B. Mobilitas Tenaga Kerja
Di sini, dengan semakin tingginya intensitas dan hubungan antar negara dengan adanya perdagangan bebas yang merupakan bentuk dari proses globalisasi akan mendorong suatu mobilitas pada produk dari negara-negara itu sendiri, serta mobilitas pada faktor produksinya, yang salah satunya berupa tenaga kerja.
Adanya mobilitas tenaga kerja itu sendiri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor sosial, fisik, demografi, budaya, dan juga komunikasi. Seperti terlihat pada skema berikut ini.


Dari skema di atas, intinya adalah adanya faktor yang bermacam-macam yang turut mempengaruhi adanya mobilitas tenaga kerja. Serta terdapat berbagai macam pertimbangan, seperti keadaan lingkungan, iklim, dan budaya.
Berikut ini adalah data tentang perkembangan ketenagakerjaan di Indonesia serta mobilitasnya di beberapa negara di dunia.
PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA
TAHUN 2004 - 2008
JENIS KEGIATAN 2004 2005 (November) 2006 (Agustus) 2007(Agustus) 2008 (Agustus)
PENDUDUK USIA KERJA(org/jt) 153.92 158.49 160.81 164.12 166.64
ANGKATAN KERJA(org/jt) 103.97 105.86 106.39 109.94 111.95
PENDUDUK YANG BEKERJA(org/jt) 93.72 93.96 95.46 99.93 102.55
PENGANGGUR TERBUKA(org/jt) 10.25 11.90 10.93 10.01 9.39
TINGKAT KESEMPATAN KERJA(%) 90.14% 88.76% 89.72% 90.89% 91.60%
Berdasarkan data di atas, terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja tiap tahunnya, untuk tingkat pengangguran terbukanya mengalami penurunan, namun dengan adanya krisis Amerika beberapa waktu lalu, diperkirakan ada peningkatan jumlah pengangguran.
ANGKATAN KERJA DI INDONESIA MENURUT PENDIDIKAN DAN JENIS KELAMIN, 2008
Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah
SD 34.258.590 24.101.931 58.360.521
S M T P 14.170.254 7.392.684 21.562.938
S M T A 16.123.986 7.854.325 23.978.311
AKADEMI/DIPLOMA 1.577.634 1.602.839 3.180.473
UNIVERSITAS 2.694.617 1.700.587 4.395.204
Jumlah 68.825.081 42.652.366 111.477.447
Berdasarkan data di atas, angkatan kerja yang paling banyak di Indonesia merupakan lulusan SD, yaitu sejumlah 58.360.521.


PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA MENURUT KAWASAN DAN SEKTOR 2008
KAWASAN Formal Informal Jumlah
ASIA PASIFIK DAN AMERIKA 126.710 1.163 127.873
TIMUR TENGAH DAN AFRIKA 8.506 175.211 183.717
E R O P A 135.280 176.375 311.655
Jumlah 270.496 352.749 623.245
Sumber: BNP2TKI, 2008
Untuk penempatan tenaga kerja Indonesia yang berada di luar negeri secara keseluruhan adalah seperti terlihat pada tabel di atas. Untuk sektor formal sejumlah 352.749 orang dan sektor informal sejumlah 270.496 orang, totalnya adalah 623.245 orang.


PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA MENURUT KAWASAN EROPA DAN JENIS KELAMIN 2008
Negara Penempatan Laki-laki Perempuan Jumlah
Italia 6 - 6
Spanyol 4 - 4
Jerman 3 - 3
Gibraltar - 3 3
Rumania 5 - 5
Belanda - 3 3
Czech Rep. 41 - 41
Jumlah 59 6 65
Sumber: BNP2TKI, 2008
Untuk penempatan di kawasan Eropa berdasarkan jenis kelaminnya adalah sejumlah 59 orang untuk negara-negara yang disebutkan pada tabel, dan perempuan sejumlah 6 orang, totalnya adalah 65 orang.




PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA MENURUT KAWASAN ASIA PASIFIK-AMERIKA DAN JENIS KELAMIN 2008
Negara Penempatan Laki-laki Perempuan Jumlah
Malaysia 12.674 112.663 125.337
Singapura 2.476 20.329 22.805
Brunai Darussalam 129 17.506 17.635
Hong Kong 288 1.020 1.308
Taiwan 791 4.268 5.059
Korea 24 5.180 5.204
Jepang 23 5.674 5.697
Macau 90 - 90
China 2 4 6
Maldives 60 - 60
Palau 54 - 54
Timor Leste 455 7 462
Australia 5 - 5
New Zealand 63 6 69
Amerika 66 - 66
Canada 6 - 6
Cayman Island 1 - 1
Jumlah 17.207 166.657 183.864
Sumber: BNP2TKI, 2008
Sementara untuk penempatan tenaga kerja Indonesia untuk kawasan Asia pasifik adalah seperti pada tabel di atas, total keseluruhan yang berada di kawasan tersebut adalah 183.864 orang. Jumlah tertinggi berada di negara Malaysia, seperti yang kita ketahui, tenaga kerja yang diekspor ke Malaysia mayoritas merupakan perempuan, yaitu berjumlah 112.663 orang, bisa dikatakan mayoritas merupakan tenaga kerja yang dipekerjakan di rumah tangga.




PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA MENURUT KAWASAN DAN JENIS KELAMIN 2008
KAWASAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
ASIA PASIFIK DAN AMERIKA 87.050 179.265 266.315
TIMUR TENGAH DAN AFRIKA 17.066 166.651 183.717
E R O P A 104.174 345.922 450.097
JUMLAH 208.291 691.838 900.129
Sumber: BNP2TKI, 2008
Untuk keseluruhan tenaga kerja yang berasal dari Indonesia yang ditempatkan di luar negeri sejumlah 900.129 orang dengan kawasan tujuan Asia Pasifik dan Amerika, Timur tengah dan Afrika, dan Eropa.
Sementara untuk data tenaga kerja asing yang berada di Indonesia adalah sebagai berikut:
PENEMPATAN TENAGA KERJA ASING MENURUT JENIS JABATAN TAHUN 2008
No. J a b a t a n T o t a l Persen (%)
1 Profesional 32.294 38,70
2 Komisaris 604 0,72
3 Direksi 6.700 8,03
4 Manager 14.442 17.31
5 Supervisor 6.520 7,81
6 Teknisi 17.192 20,60
7 Advisor/Consultant 5.695 6,82
8 Lainnya 5 0,01
Jumlah 83.452 100,00
Sumber : Ditjen. Binapenta, Depnakertrans, Desember 2008
Untuk tenaga kerja dari asing yang berada di Indonesia secara keseluruhan dibedakan berdasarkan jenis jabatannya, totalnya berjumlah 83.452 orang dengan jenis-jenis jabatan sesuai pada tabel di atas.




PENEMPATAN TENAGA KERJA ASING MENURUT KAWASAN ASAL TAHUN 2008
No Kawasan Jumlah (org) Persen (%)
1 Asia di luar ASEAN 39.893 47,80
2 ASEAN 17.376 20,82
3 Amerika 7.134 8,55
4 Uni Eropa 6.273 7,52
5 Eropa Lainnya 5.178 6,20
6 Australia 6.788 8,13
7 Afrika 810 0,97
Jumlah 83.452 100,00
Sumber : Ditjen. Binapenta, Depnakertrans Desember 2008
Jika dibedakan berdasarkan kawasan asalnya, dari negara kawasan Asia di luar Asean berjumlah 39.893 orang, dari negara yang tergabung dalam Asean berjumlah 17.376 orang, dari Amerika 7.134 orang, Uni Eropa 6.273 orang, Eropa lainnya 5.178 orang, australia 6.788 orang, Afrika 810 orang, dan Jumlah totalnya 83.452 orang.
Secara umum dapat dikatakan bahwa pada sisi supply sebagian besar penduduk usia kerja di Indonesia memiliki tingkat pendidikan dan produktivitas yang relatif rendah, hal ini tidak terlepas pada sektor human capital yang tidak mampu memberikan hasil optimal. Sementara itu, pada sisi permintaan, kondisi ketenagakerjaan juga tidak memberikan gambaran yang terlalu menggembirakan. Dalam kondisi upah yang rendah, salah satu upaya yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi adalah melalui mekanisme mobilitas tenaga kerja.


C. Perekonomian Indonesia
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa indikator perekonomian secara umum adalah tingkat pertumbuhan nasional, yang memiliki komponen-komponen yang saling tergantung dan berpengaruh. Berikut ini adalah data tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2003-2008.


Tahun Economic growth (%)
2003 4.3
2004 5.1
2005 5.5
2006 5.4
2007 6.3
2008 6.02


Berdasarkan data di atas, bisa dikatakan pertumbukan ekonomi Indonesia secara konstan mengalami peningkatan, meskipun terjadi penurunan pada tahun 2008 kemarin, di mana terjadi penyebaran krisis Amerika.
Jika dihubungkan dengan teori-teori yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, dengan kenyataan yang terjadi di Indonesia, di mana Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor tenaga kerja yang cukup besar, meskipun mungkin masih berada pada kriteria tenaga kerja yang selama ini mayoritas menjadi TKI atau TKW, namun pada kenyataannya, dengan jumlah yang sebesar itu, membantu dalam peningkatan cadangan devisa negara.
Berdasarkan teori labour Movement, jika diasumsikan Indonesia adalah negara domestik dan negara tujuan ekspor tenaga kerja adalah negara asing, dengan berpindahnya tenaga kerja negara domestik ke negara asing, maka jike berdasarkan teori, seharusnya perpindahan tersebut akan menyebabkan penurunan jumlah angkatan kerja di domestik, sehingga akan menaikkan upah riil di domestik. Dalam teori tersebut dijelaskan bahwa, akan terjadi proses penyamaan tingkat upah riil antara kedua negara, yaitu asing dan domestik. Namun, pada kenyataannya, tidak terjadi kenaikan upah riil di domestik, karena, perpindahan tenaga kerja di domestik tidak mengurangi angkatan kerja di domestik dalam volume yang besar, jumlah tenaga kerja yang tersedia di domestik masih sangat besar. Sehingga perpindahan tersebut tidak berpengaruh dalam peningkatan upah riil di domestik.
Namun, pendapatan yang diperoleh di asing memang lebih besar jika dibandingkan dengan di domestik untuk jenis pekerjaan yang sama. Sehingga, dengan adanya perpindahan tenaga kerja dari domestik ke asing, paling tidak, meningkatkan pendapatan bagi tenaga kerja itu sendiri. Di sini, kita bisa mengukur pengaruh dari mobilitas tenaga kerja terhadap perekonomian Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi juga bisa diukur melalui tingkat pengangguran dan tingkat output yang dihasilkan oleh suatu negara, baik itu GDP (Gross Domestic Product) atau GNP (Gross National Product). Bisa dikatakan dengan mengekspor tenaga kerja, berarti negara domestik mengekspor jasa. Selanjutnya, dengan meningkatnya tingkat pendapatan masyarakat, maka output yang dihasilkan mengalami peningkatan. Logikanya, dengan adanya perpindahan tenaga kerja ke asing, maka tingkat pengangguran di domestik akan berkurang, dengan berkurangnya tingkat pengangguran, tingkat output meningkat, dan tingkat pendapatan meningkat. Dengan meningkatnya tingkat output maka pertumbuhan ekonomi negara domestik tersebut positif mengalami peningkatan.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa adanya mobilitas tenaga kerja akan memberikan impact positif bagi perekonomian Indonesia, namun, jika kita melihat dari sisi yang lain, yaitu di daerah asal para tenaga kerja tersebut, akan terjadi pengurangan jumlah tenaga kerja yang tersedia, sehingga akan timbul kekurangan sumber daya manusia.




BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dijelaskan pada bab-bab di atas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
o Globalisasi yang semakin membuka batas antar negara memiliki pengaruh terhadap negara yang mengalami proses global tersebut, baik itu berupa budaya, ekonomi, komunikasi, teknologi dan sebagainya.
o Tenaga kerja dari Indonesia yang bekerja di asing cukup banyak, sehingga akan meningkatkan pendapatan negara dari sisi cadangan devisa.
o Mobilitas tenaga kerja memiliki pengaruh positif dan negatif bagi negara domestik
o Pengaruh positifnya adalah mengurangi angka pengangguran, meningkatkan pendapatan, tingkat output, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
o Pengaruh negatifnya adalah terjadi kekurangan sumber daya di daerah asal para tenaga kerja.


B. Saran
o Hendaknya diupayakan agar tenaga kerja yang diekspor ke luar negeri, di sana bukan dalam sektor rumah tangga.
o Yaitu dengan meningkatkan kualitas tenaga kerja dari Indonesia sendiri agar menjadi tenaga kerja yang berkompeten, sehingga tingkat pendapatan yang akan diperoleh juga akan lebih tinggi.
o Pengaruh dari adanya globalisasi tak hanya positif, untuk pengaruh negatif hendaknya suatu negara bisa memfilternya, baik itu dalam bentuk budaya maupun lainnya yang mungkin akan melunturkan identitas asli indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
• SRI HERY SUSILOWATI. DAMPAK MOBILITAS TENAGA KERJA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PEDESAAN
• Hafid setiadi. POLITIK EKONOMI, PASAR TENAGA KERJA, DAN DINAMIKA URBANISASI
• Ari Perdana. Globalisasi dan Buruh.2007.
• http://pikokola.wordpress.com/files/2008/10/dependency-theory-dan-globalisasi.pdf
• www.google.co.id
• www.disnakertrans.go.id
• www.bps.go.id
• www.adb.org
• www.tempointeraktif.com

1 komentar:

Anonim mengatakan...

bisa tolong ksh liat skema n tabel'a ga mbak?